Makanan Tinggi Gula Seperti
Makanan Cepat Saji
Junkfood atau makanan cepat saji merupakan jenis makanan paling laris dan banyak dikunjungi oleh konsumen. Sayangnya, makanan cepat saji memiliki risiko tinggi terkena obesitas dan penyakit diabetes tipe 2.
Jenis makanan ini mengandung banyak lemak, gula, dan karbohidrat sehingga mampu menghambat saluran sistem pencernaan. Jumlah kalori pada makanan cepat saji sekitar 295 kkal dan 6 gram gula per porsi 100 gram.
Baca juga: Makanan dan Minuman Tinggi Kalsium yang Baik untuk Kesehatan
Daging olahan memiliki kandungan lemak jenuh, nitrit, gula, dan garam yang dapat membahayakan tubuh apabila dikonsumsi secara berlebihan. Jumlah kalori pada daging adalah 300 kkal per porsi 100 gram.
Mengonsumsi makanan ini terlalu banyak bisa meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, seperti hipertensi, penyakit jantung, obesitas, diabetes, dan stroke
Granola sering dianggap sebagai makanan yang menyehatkan dan memiliki kalori rendah. Sebenarnya, jenis makanan ini berasal dari bahan baku oat dan biji-bijian.
Namun, granola mengandung tinggi gula karena terdapat pemanis buatan, buah kering, dan zat pengawet lainnya sehingga tidak dianjurkan untuk dikonsumsi setiap hari. Satu cangkir granola atau sekitar 110 gram mengandung 462 kkal dan 24 gram gula.
Churros menjadi salah satu camilan favorit yang terkenal dengan rasa manisnya. Namun, camilan ini mengandung tinggi gula karena berasal dari gula pasir, tepung terigu, dan saus cokelat.
Dalam 100 gram churros mengandung 23 gram gula dan 447 kkal. Jika dikonsumsi berlebihan, cemilan manis ini bisa menyebabkan diabetes dan obesitas.
Salad dressing dalam kemasan umumnya mengadung tinggi gula dan garam. Apabila kamu konsumsi salad dressing dengan keju, kandungan kalorinya semakin tinggi. Hal ini tentu tidak baik untuk kesehatan tubuh.
Cobalah mengganti saus salad kemasan dengan bahan-bahan alami, seperti minyak wijen, mustard, dan perasan lemon.
Baca Juga: 10 Pilihan Makanan Penurun Gula Darah yang Enak dan Sehat
Selain makanan, berikut minuman dengan kandungan gula tinggi yang sebaiknya dihindari:
Es krim menjadi salah satu minuman manis yang memiliki kadar gula tinggi sehingga Anda perlu membatasi konsumsinya. Satu porsi es krim vanila mengandungj kalori sekitar 210 kkal dan 16 gram gula.
Namun, meskipun mengandung banyak gula, es krim juga memiliki zat penting lain, seperti kalsium yang bermanfaat bagi kesehatan tulang. Untuk itu, pastikan membaca tabel gizi dalam kemasan terlebih dahulu untuk mengukur jumlah asupan gula agar tidak berlebihan.
Minuman berenergi memiliki kandungan natrium dan kalium yang mampu meningkatkan cairan tubuh saat Anda mengalami dehidrasi. Namun, minuman ini mengandung tinggi gula dan tidak baik dikonsumsi secara berlebihan. Jumlah kalori minuman berenergi sekitar 45 kkal dan 12 gram per porsi 100 gram.
Sehabis beraktivitas, sebaiknya Anda mengonsumsi air mineral atau air kelapa murni untui mengembalikan cairan dan elektrolit tubuh. Minuman ini cenderung lebih sehat dibandingkan dengan minuman berenergi.
Baca juga: Sumber Makanan Tinggi Protein dari Buah dan Sayur
Demikian informasi mengenai makanan tinggi gula, seperti cokelat, es krim, dan makanan cepat saji. Mulai sekarang Anda perlu membatasi konsumsi jenis makanan tersebut agar tidak menyebabkan masalah kesehatan di kemudian hari.
Jika terdapat gejala penyakit diabetes, seperti berat badan menurun tanpa sebab, cepat haus dan lapar sampai mengganggu aktivitas sehari-hari, Anda bisa konsultasikan kondisi ini dengan dokter.
Kamu bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU).
Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan kamu sekeluarga bersama Ciputra Hospital!
Telah direview oleh dr. Stella Kartolo
Diperbarui pada 26 Juni 2024
Mengonsumsi makanan tinggi gula dapat berakibat buruk pada kesehatan. Salah satunya yakni dapat memicu obesitas dan juga diabetes.
Secara tak sadar, beberapa jenis makanan yang dikatakan 'sehat' ternyata mengandung gula yang cukup tinggi.
Mungkin salah satu jenis makanan tersebut sering kita konsumsi sehari-hari, lho.
Lantas, apa saja jenis makanan yang termasuk tinggi gula? Yuk, kita cermati bersama di bawah ini!
Baca Juga: Gula Rafinasi, Apa Bedanya dengan Gula Alami?
Daftar Makanan Tinggi Gula
Adapun makanan yang memiliki kandungan gula tinggi sehingga berdampak buruk bagi kesehatan apabila dikonsumsi dalam jangka waktu lama, seperti:
Kebanyakan cokelat memiliki kandungan tinggi gula dan lemak sehingga tidak cocok dikonsumsi saat menjalani program diet. Jenis coklat yang umumnya mengandung rendah gula dan baik untuk kesehatan hanya dark coklat.
Dilansir dari Medical News Today, Sebatang coklat hitam atau dark coklat ukuran 101 gram mengandung 604 kalori dan 24,24 gram gula.
Oleh sebab itu, jika ingin makan makanan manis, kamu bisa mengonsumsi dark chocolate dibandingkan jenis coklat lainnya. Cokelat hitam juga memiliki kadar kakao yang lebih banyak dan kaya akan nutrisi antioksidan.
Baca Juga: 11 Buah yang Boleh Dimakan Penderita Diabetes, Cek Daftarnya!
Meskipun berasal dari bahan alami seperti buah-buahan, selai kemasan mengandung banyak gula, zat pengawet, dan zat aditif lainnya. Jenis makanan ini dapat membahayakan tubuh sehingga perlu dibatasi konsumsinya.
Agar bisa mengatur kandungan gula yang dikonsumsi, sebaiknya Anda membaut selai alami sendiri di rumah. Selain lebih sehat, selai buatan rumah juga bisa disesuaikan dengan selera dan tanpa perlu menambahkan pemanis buatan.
Faktanya, biskuit yang beredar di pasaran ternyata mengandung tinggi gula. Selain terbuat dari tepung, produsen biskuit juga menambahkan pemanis buatan untuk memberikan rasa manis yang tidak memiliki nilai gizi.
Setiap 100 gram biskuit umumnya mengandung sekitar 36 gram gula dan 363 kkal. Jumlah ini melebihi batas asupan gula harian per hari yang disarankan oleh Kementerian Kesehatan, yaitu 50 gram atau setara dengan empat sendok makan.
Untuk mengatasi hal ini, Anda dapat membuat biskuit buatan sendiri dengan mengganti tepung terigu menjadi tepung gandum atau oatmeal.
Baca Juga: 10 Pantangan Makanan dan Minuman Penderita GERD
Bolu termasuk jenis kue basah tradisional yang disukai oleh banyak orang. Kue ini terbuat dari bahan baku gula pasir tepung terigu, mentega, dan bahan-bahan lainnya.
Bolu terdiri dari banyak jenis, salah satunya adalah kue spons. Makanan ini mengandung 297 kkal dan 31 gram gula per 100 gram.
Meskipun rasanya enak, bolu mengandung gula yang berlebihan sehingga dapat menyebabkan obesitas atau kenaikan berat badan. Oleh sebab itu, Anda perlu membatasi konsumsi bolu untuk mencegah kenaikan berat badan.
Puding merupakan hidangan penutup yang banyak digemari oleh anak-anak hingga orang dewasa. Sayangnya, makanan ini mengandung bahan-bahan tinggi gula sehingga tidak baik dikonsumsi secara berlebihan.
Jika Anda sering mengonsumsi makanan manis, organ hati akan memproses kadar kolesterol jahat dan terjadi penumpukan plak di arteri. Kondisi ini bisa mengakibatkan penyakit jantung. Jumlah kalori puding sekitar 119 kkal dan 12 gram kadar gula per 100 gram.
Donat menjadi salah satu makanan pencuci mulut yang memiliki kandungan gula tinggi. Perlu diketahui, satu buah donat yang dilengkapi dengan topping memiliki 480 kkal dan gula sebesar 27 gram.
Anda sebaiknya mengonsumsi donat sekitar satu sampai dua donat saja dalam satu hari. Jika terlalu berlebihan, maka akan menimbulkan masalah kesehatan di kemudian hari.
Permen jelly atau gummy memiliki jumlah kalori dan kadar gula yang tinggi. Makanan ini bisa menyebabkan gigi berlubang dan meningkatkan risiko penyakit diabetes.
Permen memiliki kandungan gula sekitar 52 gram gram dan kalori sebanyak 535 kkal per porsi 100 gram. Konsumsi makanan manis ini secukupnya agar tidak mengakibatkan dampak buruk bagi kesehatan.
Bagaimana menghindari makanan tidak manis tinggi gula?
Tak hanya harus menghindari makanan manis saja, tapi mulai sekarang, biasakan untuk membaca label informasi nilai gizi kemasan makanan atau minuman yang akan Anda beli.
Perhatikan seberapa banyak gula yang terkandung pada produk makanan atau minuman tersebut. Anda juga bisa membandingkan kandungan gula pada beberapa produk yang sama.
Gula pada kemasan makanan terkadang tidak dituliskan sebagai ‘gula’, melainkan dengan nama lainnya seperti:
Bila melihat kandungan tersebut pada kemasan makanan, berarti makanan tersebut mengandung gula baik tinggi maupun rendah meski tidak manis. Sehingga, produk tersebut berpotensi meningkatkan jumlah konsumsi gula harian Anda.
[embed-health-tool-bmi]
JAKARTA, KOMPAS.TV- Konsumsi makanan sehat adalah salah satu kunci tubuh bugar dan panjang umur. Untuk itu, Anda juga harus berhati-hati dengan makanan yang dianggap sehat namun ternyata mengandung kadar gula tinggi.
Meskipun makanan tersebut dikemas dengan bahan-bahan alami atau kaya akan nutrisi, konsumsi gula berlebih tetap dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan. Melansir laman American Heart Association (AHA), batasan konsumsi gula tambahan yang direkomendasikan setiap harinya adalah maksimal 24 gram (setara dengan 6 sendok teh) untuk wanita, dan maksimal 36 gram (setara dengan 9 sendok teh) untuk pria.
Pembatasan konsumsi gula bertujuan untuk menjaga kesehatan jantung dan mencegah berbagai penyakit terkait gula, seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung koroner.
Baca Juga: 5 Minuman di Sekitar Kita Ini Ternyata Tinggi Gula, Hati-hati Berat Badan Naik!
Melansir laman Healthline, berikut makanan yang tampak sehat ternyata tinggi gula.
Yoghurt adalah salah satu makanan yang tinggi kalsium dan lemak baik yang bermanfaat untuk kesehatan. Sayangnya, kebanyakan 250 ml yoghurt yang ditambah cita rasa buah-buahan mengandung gula sekitar 30 hingga 40 gram.
Anda dapat memilih plain yoghurt atau greek yoghurt yang tidak mengandung gula tambahan, sehingga Anda bisa menambahkan buah segar sebagai pemanis alami.
2. Susu dengan variasi rasa
Serupa dengan yoghurt dengan tambahan rasa buah-buahan, susu dengan variasi rasa umumnya juga mengandung banyak gula. Susu dengan rasa coklat, vanilla, atau stroberi memang lebih disukai oleh anak-anak.
Namun perlu diketahui, satu kemasan susu coklat 250 mililiter mengandung gula sekitar 15 gram. Anda dapat membiasakan anak untuk minum susu tanpa rasa (plain) seperti susu full cream atau fresh milk.
Biskuit gandum juga sering menjadi salah satu menu sarapan atau camilan yang dinilai sehat dan praktis. Kandungan gandum di dalam biskuit tersebut memang menjadi sumber serat yang cukup baik.
Namun, kandungan gula di dalam biskuit gandum juga tidak sedikit. Sebanyak 40 gram biskuit gandum (setara dengan sekitar 4 keping biskuit) mengandung gula sebanyak 11 gram.
Belum lagi, jika biskuit gandum yang mengandung krim vanila atau krim coklat di tengahnya yang memiliki kandungan gula yang lebih banyak.
Sereal adalah menu sarapan yang populer, cepat, dan mudah. Namun, beberapa sereal sarapan yang dipasarkan untuk anak-anak mengandung banyak gula tambahan.
Beberapa produk mengandung 12 gram atau 3 sendok teh gula dalam porsi kecil 34 gram. Periksa labelnya dan coba pilih sereal yang tinggi serat dan rendah gula tambahan.
Jus kemasan menjadi salah satu asupan yang tampak sehat ternyata tinggi gula. Sayangnya, jus buah kemasan kerap mengandung kadar gula yang sama tingginya dengan minuman manis seperti soda.
Bahkan selama proses produksi banyak nutrisi penting dalam buah hilang. Untuk mengganti rasa alami yang hilang dan membuat jus terasa lebih enak, produsen sering menambahkan gula.
Baca Juga: Cek Daftar Jenis Makanan Ini yang Efektif Kelola Insulin dan Gula Darah bagi Penderita Diabetes
Protein bar kerap menjadi pilihan camilan bagi orang yang sedang diet. Makanan berbentuk batang ukuran kecil ini dianggap bisa membantu menahan lapar dan memiliki kadar lemak yang sedikit.
Kadar lemak dalam protein bar memang rendah, bahkan tidak menganduk lemak. Namun, Anda harus lebih mencermati kandungan gula di dalamnya.
Beberapa jenis protein bar rasa cokelat dengan berat 25 gram mengandung gula sebanyak 5 gram. Dengan kata lain, 20 persen dari protein bar tersebut adalah gula.
Asupan gula penting bagi anak-anak ataupun orang dewasa. Gula merupakan sumber energi yang dibutuhkan tubuh. Namun, makanan tinggi gula perlu Anda batasi konsumsinya. Ada banyak efek negatif yang bisa timbul akibat kebanyakan gula, seperti penyakit diabetes dan penyakit jantung. Ketahui apa saja makanan dengan kandungan gula yang tinggi.
Cookies dan biskuit
Kukis atau biskuit merupakan makanan yang juga mengandung gula tinggi. Cookies yang dijual di pasaran biasanya terbuat dari tepung dan pemanis tambahan.
Dalam 100 gram cookies cokelat terdapat sekitar 36 gram gula. Jumlah ini bahkan melebihi batas asupan gula per hari yang dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan, yakni 50 gram atau setara dengan 4 sendok makan.
Agar lebih sehat, Anda dapat membuat kukis sendiri di rumah dengan mengganti tepung terigu menjadi tepung gandum atau oatmeal.
Granola sering diklaim sebagai makanan menyehatkan yang rendah kalori. Namun, makanan ini sebenarnya tinggi gula dan kalori.
Satu cangkir granola sereal seberat 110 gram mengandung kalori hingga 462 kkal dan 24 gram gula.
Bahan baku granola, yakni oat, sebenarnya rendah kalori dan mengandung berbagai zat gizi yang baik untuk kesehatan.
Akan tetapi, penambahan pemanis buatan, buah kering, dan bahan lainnya dalam proses pembuatan granola membuat makanan ini jadi tinggi gula.
Churros adalah camilan enak yang terkenal dengan rasanya yang manis.
Kandungan gula yang tinggi ini dapat berasal dari gula pasir serta bahan lainnya seperti tepung terigu atau topping cokelat.
Di dalam 100 gram churros mengandung sebanyak 23 gram gula. Artinya, kandungan gula di dalam churros menempati hampir setengah dari asupan gula harian yang disarankan Kementerian Kesehatan, yakni 50 gram.
Oleh karena itu, sebaiknya hindari mengonsumsi makanan ini dalam porsi yang berlebihan.
Bolu dan berbagai macam kue basah tradisional juga termasuk dalam kelompok makanan tinggi gula.
Selain gula pasir, kandungan gula dapat berasal dari tepung terigu, mentega, dan bahan-bahan lain yang memperkaya cita rasa kue.
Meskipun rasanya nikmat, mengonsumsi gula dengan jumlah yang berlebihan dapat mengakibatkan kenaikan berat badan atau obesitas.
Jadi, sebaiknya batasi konsumsinya untuk mengurangi risiko kenaikan berat badan.
Puding merupakan makanan favorit bagi para pecinta makanan manis. Sayangnya, rasa manis yang nikmat ini berasal dari bahan-bahan yang tinggi gula.
Kandungan gula di dalam puding dapat berasal dari dari gula pasir atau sirup. Anda boleh saja menikmati puding sebagai makanan penutup, tapi tetap batasi konsumsinya.
Ketika Anda terlalu banyak makan makanan manis, hati akan memproduksi lebih banyak kolesterol LDL (kolesterol jahat).
Jumlah kalori yang berlebihan ini dapat menumpuk menjadi plak di arteri, sehingga memungkinkan Anda terkena penyakit jantung.
Donat merupakan makanan lezat yang tinggi gula. Dalam 1 porsi donat ukuran sedang memiliki kandungan gula sekitar 9,83 gram.
Jumlah ini mungkin bisa bertambah jika donat diberi topping tambahan seperti gula halus, selai cokelat, atau meses.
Selain itu, kalori donat juga terbilang cukup tinggi. Oleh karena itu, sebaiknya batasi konsumsi donat Anda dalam sehari, paling tidak 1 – 2 donat saja per hari.
Sereal menjadi salah satu menu sarapan pilihan banyak orang karena cara menyiapkannya mudah dan rasanya lezat.
Meskipun beberapa jenis sereal banyak yang terbuat bahan dari gandum, Anda tetap harus memperhatikan kandungan gula di dalam kemasan sereal.
Pasalnya, beberapa jenis sereal ada yang memiliki kandungan sirup jagung tinggi fruktosa, yakni pemanis yang terbuat dari gula jagung.
Jadi, pastikan untuk selalu membaca label nilai gizi di balik kemasan sebelum membeli.
Banyak orang mungkin sudah mengetahui bahwa permen jelly atau permen gummy memiliki jumlah kandungan gula yang cukup tinggi.
Sebuah studi dalam Journal of International Dental and Medical Research memaparkan bahwa anak-anak usia 12-15 tahun yang sering makan permen atau makan manis lainnya berisiko tinggi mengalami gigi berlubang.
Oleh karena itu, sebaiknya batasi konsumsi permen Anda.
Nah, itulah daftar makanan tinggi gula yang perlu Anda ketahui. Anda tentu masih boleh mengonsumsi berbagai makanan tinggi gula. Hanya saja, tetap batasi jumlahnya agar tidak berlebihan.
[embed-health-tool-bmi]
Diabetes merupakan kondisi di mana jumlah gula darah terlampau tinggi. Penyakit diabetes terjadi ketika pankreas tidak bisa memproduksi insulin sesuai kebutuhan tubuh atau tubuh tidak dapat menggunakan hormon insulin yang diproduksi dengan maksimal. Akibatnya, glukosa tidak bisa diolah dan diserap dengan baik oleh sel-sel tubuh, sehingga akan terjadi peningkatan kadar gula dalam darah.
Penyakit ini bisa menimbulkan berbagai gangguan pada organ tubuh, bahkan mengancam nyawa penderitanya.
Dada ayam tanpa lemak
Dada ayam tanpa lemak merupakan sumber protein yang baik untuk daya tahan tubuh dan kesehatan tulang. Selain itu, mengonsumsi sumber protein seperti dada ayam tanpa lemak sebelum mengonsumsi karbohidrat bisa membantu mengurangi lonjakan gula darah setelah makan.
Selain memiliki rasa yang enak dan segar, buah jeruk juga mengandung serat, vitamin C, antioksidan, dan sejumlah mineral. Makan 1-2 buah jeruk dipercaya bisa membantu menurunkan kadar gula darah. Selain itu, antioksidan dan vitamin C di dalam buah berwarna oranye ini baik untuk imunitas tubuh.
Baca juga: Awas, Kebiasaan Ngemil Berlebihan, Berbahaya untuk Tubuh!
Ikan, terutama yang kaya akan omega-3, seperti ikan salmon, merupakan makanan penurun gula darah tinggi yang efekif. Daging ikan salmon mengandung asam lemak omega-3 yang bisa membantu mengurangi risiko terjadinya penyakit jantung, peradangan di dalam tubuh, serta mengontrol kadar gula darah dengan cara meningkatkan sensitivitas insulin.
Untuk memperoleh manfaat ini, pastikan Anda mengolah ikan dengan cara dikukus, dibakar, atau ditumis dan hindari mengolah ikan dengan cara digoreng.
Buah pisang juga termasuk ke dalam makanan untuk gula darah tinggi. Pisang mengandung magnesium yang memiliki peranan penting dalam mengatur kadar gula darah agar tetap normal. Selain itu, buah ini juga tinggi serat. Mengonsumsi sumber serat yang banyak sangat baik untuk penderita diabetes.
Stroberi termasuk buah tinggi vitamin C dan serat, tetapi rendah kalori, menjadikannya salah satu pilihan buah-buahan yang aman dikonsumsi oleh mereka yang mengalami penyakit diabetes.
Baca juga: Kentang atau Nasi Putih, Mana Karbohidrat yang Lebih Baik untuk Diabetes?
Selain cocok menjadi kudapan, kacang tanah juga dapat membantu menurunkan gula darah tinggi. Sebab kacang tanah kaya akan serat dan mineral yang baik untuk mengontrol kadar gula darah. Namun, hindari mengolah kacang dengan cara digoreng karena minyak berlebih justru kurang baik untuk kesehatan.
Salah satu jenis kacang-kacangan ini sering kali masuk ke dalam pilihan camilan untuk penderita diabetes dan mereka yang memiliki kadar gula darah tinggi. Hal ini disebabkan kacang badam atau almond kaya serat dan memiliki indeks glikemik rendah, sehingga dapat membuat proses pengolahan glukosa lebih lama, dan menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Selain kacang almond, pilihan kacang-kacangan lain yang bisa membantu menurunkan gula darah adalah kacang mete. Dengan indek glikemik rendah dan kandungan seratnya yang tinggi, nutrisi kacang mete dapat mencegah lonjakan gula darah.
Baca juga: Luka Diabetes, Kenali, Tangani, dan Cegah Komplikasinya!
Biji jali atau barley yang seringkali ditemukan dalam minuman maupun bubur ini sebenarnya bisa Anda konsumsi sebagai alternatif karbohidrat. Tingginya kandungan serat dalam biji-bijian utuh ini dapat mencegah peningkatan kadar gula darah secara mendadak.
Buah kaleng atau buah kering
Jika Anda sering mengonsumsi buah kering atau buah kalengan atau buah kering, Anda bisa saja memiliki risiko untuk terkena penyakit kronis lebih tinggi.
Dalam satu buah kalengan saja terdapat gula sebanyak 39 gram. Sementara pada 400 gram buah kering terdapat 25 gram gula yang Anda tidak ketahui. Meski terkadang tidak manis, produk makanan kalengan seperti buah tetap tinggi gula.
Siapa yang tak suka jus buah? Jus buah bisa jadi alternatif sumber serat harian Anda. Tetapi, hal itu tidak setara dengan kandungan gula yang ada di dalamnya.
Dalam 35 ml jus apel misalnya, terdapat sedikitnya 39 gram gula atau sama dengan 10 sendok teh.
Makanan tinggi gula yang mungkin tidak manis
Sekarang ini, banyak yang mungkin berusaha untuk menghindari makanan yang manis dan mengandung gula tinggi. Tentu, hal ini bertujuan untuk mencegah risiko penyakit kronis, terutama penyakit diabetes mellitus.
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, konsumsi gula lebih dari 50 gram per hari akan meningkatkan risiko penyakit diabetes, stroke, penyakit jantung koroner, dan penyakit kronis lainnya.
American Heart Association menganjurkan makan gula lebih baik tak lebih dari 25 gram atau 6 sendok teh untuk wanita per hari. Sementara untuk laki-laki, anjuran makan gula hanya 38 gram atau setara dengan 9 sendok teh.
Selama ini, Anda mungkin berpikir jika gula hanya ada pada makanan manis seperti cokelat, kue kering, permen, dan makanan manis lainnya. Dan Anda sudah berusaha menahan diri dari semua makanan manis itu.
Tetapi, tahukah Anda bahwa kandungan gula tinggi juga terdapat dalam makanan tidak manis atau minuman yang sehat?
Anda mungkin tidak menyangka bahwa makanan atau minuman di bawah ini malah membuat Anda berisiko terjangkit penyakit kronis karena kandungan gulanya.
Daftar Makanan untuk Gula Darah Tinggi yang Perlu Dikonsumsi
Diabetes bukanlah penyakit yang bisa disembuhkan secara permanen. Pengobatan hanya bertujuan untuk mengontrol kadar gula darah tetap stabil sehingga tidak menimbulkan komplikasi.
Selain rutin minum obat sesuai dosis yang dianjurkan oleh dokter, untuk mengontrol kadar gula darah tetap normal, Anda dianjurkan mengonsumsi makanan sehat setiap hari. Berikut adalah beragam makanan untuk gula darah tinggi yang bisa dikonsumsi:
Buah alpukat mengandung lemak sehat dan serat yang akan membuat perut Anda kenyang lebih lama. Selain itu, buah ini juga rendah gula sehingga aman dikonsumsi oleh penderita diabetes.
Buah yang sering dijadikan lalapan ini mengandung karbohidrat, gula, dan indeks glikemik yang rendah. Mengonsumsi mentimun tidak akan menyebabkan gula darah naik secara drastis sehingga Anda boleh mengonsumsi buah ini setiap hari.
Baca juga: Pilihan Makanan untuk Penderita Diabetes yang Aman dan Sehat
Bayam merupakan sayuran tinggi asam folat dan zat besi yang bisa mencegah penyakit anemia. Selain itu, sayuran ini juga tinggi serat tetapi rendah kalori dan rendah gula sehingga cocok dikonsumsi oleh penderita diabetes.
Oatmeal merupakan salah satu pilihan makanan tinggi serat yang tidak hanya baik untuk saluran pencernaan, tetapi juga baik untuk mengontrol kadar gula darah pada penderita diabetes. Salah satu sumber karbohidrat kompleks ini juga dapat dikonsumsi oleh penderita diabetes karena dapat memberikan rasa kenyang lebih lama.
Makanan untuk gula darah tinggi selanjutnya adalah buah apel. Kandungan serat di dalam buah apel tidak hanya membuat perut kenyang tetapi juga dapat memperlambat proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat sehingga mengonsumsi buah ini tidak akan meningkatkan kadar gula darah.
Makanan Apa Yang Bisa Menurunkan Gula Darah Dengan Cepat?
Makanan yang memiliki indeks glikemik rendah, seperti gandum utuh, sayuran hijau, dan kacang-kacangan dapat membantu menurunkan kadar gula dalam darah secara efektif. Anda juga disarankan mengonsumsi makanan penurun gula darah lainnya, seperti daging rendah lemak, telur, biji-bijian utuh, dan yogurt. Namun, tidak ada makanan yang dapat menurunkan gula darah secara cepat atau instan.
Apa Pantangan Makanan Gula Darah Tinggi?
Pantangan terbesar bagi orang dengan gula darah tinggi adalah berbagai jenis makanan dengan indeks glikemik tinggi, makanan yang mengandung banyak gula, dan makanan cepat saji. Bila Anda memiliki kadar gula darah yang tinggi, hindari konsumsi es krim, permen, gorengan, selai, susu kental manis, manisan buah, dan makanan dengan indeks glikemi tinggi yang lain.
Bila Anda membutuhkan rekomendasi makanan dan pola makan yang sesuai untuk menurunkan gula darah tinggi, konsultasikan dengan dokter spesialis gizi klinik di RS Pondok Indah cabang terdekat. Selain itu, kontrol rutin dengan dokter spesialis penyakit dalam juga diperlukan untuk menangani kondisi Anda seoptimal mungkin.
Bagaimana cara meningkatkannya?